Tulang ramalan

Tulang ramalan (Cina Ringkas: 甲骨; pinyin: jiǎgǔpiàn) adalah kepingan tulang atau cangerkang kura-kura yang dipanaskan dan dipecahkan menggunakan tongkat gangsa dalam upacara penilikan yang sering dilakukan terutama pada akhir Dinasti Shang. Tulang ramalan adalah peninggalan aksara Tionghoa kuno tertua yang diketahui dan mengandung informasi sejarah penting seperti genealogi lengkap Dinasti Shang. Catatan-catatan ini membuktikan adanya dinasti ini, yang sebelumnya diragukan keberadaannya oleh beberapa ilmuwan.Tulang-tulang ini menjadi dilupakan pengetahuan ia apabila tulang-tulang ini ditemukan semula petani setempat[1] pada zaman-zaman Sui dan Tang hingga ke zaman dinasti Han[2] di mana peninggalan ini sering ditimbus semula.[3] Tulang-tulang ini menjadi buruan penduduk pedalaman yang mempercayainya sebagai "tulang naga" (Cina tradisional: 龍骨; pinyin: lóng gǔ)[3][4] mampu merawat malaria[lower-alpha 1] atau mengubat luka pisau.[5] Walau bagaimanapun, nasib yang menimpa barangan sebegini berubah langsung apabila canselor Perguruan Diraja Beijing, Wang Yirong,[6] mengenalpasti tulang-tulang yang dijual kepadanya dari Shandong mempunyai tulisan mirip yang ada pada barangan gangsa kerajaan Zhou.[6]